Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki makin mengerikan Minggu (16/6/2024) siang, abu vulkanis tebal telah sampai di Kabupaten Sikka, hingga Bandara Frans Seda Maumere ditutup sementara: Foto (DPC.FB/OLA/Ranakanews.com)

Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki makin mengerikan Minggu (16/6/2024) siang, abu vulkanis tebal telah sampai di Kabupaten Sikka, hingga Bandara Frans Seda Maumere ditutup sementara: Foto (DPC.FB/OLA/Ranakanews.com)

LARANTUKA,RANAKANEWS.com –
Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki terus mengalami peningkatan yang signifikan disertai gemuruh letusan besar Minggu, 16 Juni 2024 siang, membuat warga terkejut berlarian keluar rumah.

Bahkan, material abu vulkanik yang dimuntahkan telah sampai ke Kabupaten Sikka, sehingga membuat Bandara Frans Seda ditutup sementara sejak Minggu (16/6/2024) siang, yang membuat 429 penumpang batal terbang.

“Ada 267 penumpang yang datang dan 162 orang yang berangkat.

Semuanya gagal terbang karena sesuai hasil pengamatan terdapat material vulkanis yang telah mencapai Bandara Frans Seda Maumere,”ujar Kepala Kantor UPBU Kelas II Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Partahian Panjaitan, Minggu 16/6/2024 sebagaimana dirilis detik.com.

Penutupan sementara ini sampai habis jam operasi pukul 17.00 WITA, setelah mendapat persetujuan Dirjen Perhubungan Udara melalui Surat No: AU-307/631/MOF-0624,”kata Partahian Panjaitan, lagi.

Sementara laporan warga per Minggu 16/6/2024 malam, abu vulkanis Gunung Api Lewotobi Laki-Laki tersebut, juga sudah menebal sepanjang jalan Trans Maumere-Larantuka.

“Abunya tebal disepanjang jalan Waigete,”ujar Thomas Arif Wijaya saat melintasi jalan negara Trans Maumere-Larantuka, Minggu (16/6/2024) malam.

Sementara dari rilis detik.com, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, Herman Yosep S.M.Boro dalam keterangannya menjelaskan, terjadi 6 kali gempa vulkanik dalam dengan Amplitudo 7,4-28 MM, S-P 0,9-2,8 detik, dan lamanya gempa 9-12 detik.

Arah letusan 4 Km menuju Utara-Timur Laut, dan 5 Km ke arah Timur Laut.

Warga mendesak Pemda Flotim segera ambil langkah sigap, dengan menggelontorkan Dana Siap Pakai (DSP) bantuan Pemprov NTT Rp150 juta, BNPB Pusat Rp500 juta dan Open donasi Rp72 juta, yang belum dibuka ke publik hingga kini, untuk membantu warga korban erupsi.

“Kami mohon perhatian dan langkah cepat Pemda Flotim antisipasi kerusakan yang lebih parah.

Pasalnya, Gunung Api Lewotobi Laki-Laki ternyata masih terus erupsi.

“Kami minta Pemda Flotim melalui Ibu Penjabat Bupati Sulastri Rasyid,S.Ip.,M.Si segera koordinasi ambil langkah cepat bantu warga korban erupsi.

Termasuk meminta pertanggungjawaban dana siap pakai sebesar Rp650 juta dan Open donasi Rp72 juta tersebut, agar digunakan bantu warga korban erupsi,”ujar Samson Nama Ola, warga Nurabelen Kecamatan Ile Bura.

Selaku korban erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki, Samson Nama Ola meminta Pemda Flotim segera ambil langkah, sebelum terlambat.

Sebab, erupsi terus terjadi, yang tentunya membawa efek buruk bagi atap rumah warga.

“Banyak rumah di Desa Nurabelen Kecamatan Ile Bura yang hingga kini belum ada dana tanggap darurat bantu warga.

Padahal, atap rumah sudah mulai karatan dan terancam bocor,”terang Samson Nama Ola saat ditemui Wartawan di kediamannya Desa Nurabelen, Sabtu, 15/6/2024, malam.

Dari informasi yang diperoleh menyebutkan, wilayah terdampak mulai dari Klantanlo, Hokeng Jaya, Boru dan sekitarnya mulai full kena abu vulkanis Gunung Api Lewotobi Laki-Laki.

Sejumlah warga juga mengeluh kekurangan obat-obatan untuk antisipasi serangan ISPA, karena erupsi makin sporadis menyebar. (OLA)